Pertengkaran itu masih terlihat
dimataku
Amarah, benci dan kesedihan masih
terasa dan tak kunjung padam
Setelah beberapa tahun ini aku
berusaha hadapi dengan sikap terbaik yang aku mampu
Dengan keyakinan mampu
melewatinya
Ku kira perceraian akan berujung
perdamaian
Ku kira perpisahan akan membawa
kebaikan untuk kita semua
Ku kira pernikahan kali kedua
dapat menumbuhkan kebahagiaan yang utuh sempurna tanpa ada lagi perselisihan,
benci dan amarah
Namun tak semulus yang ku
bayangkan
Semua rasa yang buruk itu masih saja
ada
Seolah tak boleh aku bermimpi
keindahan canda tawa kita bersama terukir kembali
Apakah ini yang namanya
perjalanan hidup
Ujian serta cobaan yang menjadi bagian
hidup milikku
Lalu apa yang aku pilih, menyerah
ataukah membatu untuk tetap baik terhadap keduanya
Tentu saja dengan menggenggam
erat mengepal jari-jari tanganku, berpeluh keringat dan air mata yang mengalir,
sambil mebayangkan senyum keduanya
Aku memilih untuk tak akan pernah
menyerah
Bait yg diatas ini, cuma catatan
sedikit marah ku terhadap apa yang aku rasakan, entah kapan mereka akan baca,
atau tidak tahu sama sekali apa yang ada di hati, sudahlah, berdamailah dengan
dirimu sendiri wahai Bunda
Devi Rosmiawati
5 Juli 2017
0 komentar:
Posting Komentar