Sebelumnya saya pingin posting tentang masalah yang saya hadapi saat ini. Keadaan yang sulit dilalui, sangat amat sulit. Namun setelah saya fikirkan kembali tak usahlah, cukup goresan itu berada di kertas putih saja. Yang harus diambil adalah pelajaran, bagaimana cara menghadapi setiap problematika kehidupan dengan bijak, menanggapinya dengan sebijak-bijaknya.
Inilah yang Allah perintahkan agar kita dapat
terus menyambung asa, dapat terus memiliki harapan, dan selalu dapat
menghadirkan energy positif. Sabar dan Shalat….!
~~ Silahkan dibaca
sahabat, kajian yang saya posting ini, semoga bermanfaat ~~
SATU ciri utama dunia yang tidak akan pernah
hilang ialah masalah.
Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini
pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari
kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek,
semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta
sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam
menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
“Hai orang-orang yang
beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan
menuturkan bahwa jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan
segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku
ada pada shalat.”
Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika
hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tiup
muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat shalat, dan
shalatlah.”
KH Abdullah Said, pendiri Pesantren
Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media
terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.
Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan
bahwa Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup
panjang, utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari. Bahkan Siti ‘Aisyah
pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.
Semua itu tidak lain karena beliau sedang
mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah agar segala urusan yang berkaitan
dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan,
sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi
seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat,
tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar
dalam menjalankannya.
“Dan perintahkanlah
kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.”
(QS. Thaha [20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia
sumber menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu
menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada
masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat
seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a
di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Dengan demikian mari kita jadikan shalat
sebagai media penting dalam hidup kita untuk benar-benar dekat kepada Allah
Ta’ala untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Bukan
sekedar ritual dan kurang begitu antusias dalam menjalankannya.
Sabar
Beriringan dengan kata shalat, dalam menghadapi
masalah kita juga harus bersabar. Menurut Aid Al-Qarni sabar adalah kemampuan
jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras, serta memiliki
ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.
Bahkan tidak ada masalah yang tidak bisa
diatasi dengan sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan
tersolusikan.
Seberapa pun besar permasalahan yang kita
hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama
dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap
kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji Allah adalah kabar gembira bagi
orang-orang yang sabar.
“Dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155).
Dengan demikian, usah sedih, apalagi putus asa.
Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesar apa pun. Semua itu
pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan
shalat. Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya,
yakinlah!*
Rep: Imam Nawawi
Editor: Cholis Akbar
www.hidayatullah.com