Mengapa ? untuk apa ? dan bagaimana ?....
Cerita dulu ah sedikit,,, ◊ Saya dan keluarga
baru saja tertimpa musibah, yaitu Buah hati kami Abyan harus masuk RS di opname
selama 4 hari karena demam, muntah, diare. Karena tidak bisa masuk obat selalu
dimuntahkan jadi terpaksa harus diinfus. Ini kali kedua menimpanya, Ketika itu
saya sadar harus menguatkan diri, tidak bersedih, tidak mengeluh dan
berkali-kali Istigfar mohon ampun, dan intropeksi diri. Hari berganti hari, dan
dihari ke 4, Alhamdulillah Abyan boleh pulang. Saat itu ketika kami pulang, saya mendengar
ada kalimat yang begitu t*j*m sy dengar, seketika air mata ini jatuh dan
membuat saya sadar, saya belum menjadi ibu yang baik, tetapi setelah saya
tenang saya fikir berkali-kali, mungkin jika saya diposisi mereka saya akan
berbicara seperti itu pula. Jadi itu bukan kalimat yang t*j*m sebenarnya, biasa
saja, dan wajar-wajar saja, hanya saja saya yang memang lagi sensitive menanggapinya.
Nah…… disini saya mengingat kembali apa yang seharusnya
saya lakukan dikala masalah datang. Agar hati ini tetap tenang tidak mudah goyah,
dan larut dalam kesedihan, luaskanlah hatimu J
Pernah mendengar kalimat ini ?
Ibarat sesendok garam yang dilarutkan dengan
segelas air maka air itu akan terasa asin, tetapi jika sesendok garam itu
dilarutkan dengan sedanau air, maka tak akan terasa asin.
==== Githuu ceritanyaa :D
Ketika hati merasa sakit, sakit, dan pedih,, jatuhlah
tetesan air dari mata… spontan tak mampu terbendung. Disinilah saatnya
meluaskan hati, karena dengan meluaskan hati akan tercipta ruang yang lebih untuk
menerima dan untuk menangkap energy positif yang dibutuhkan. Caranyaa… dengan
berfikir positif akan segala masalah problematika kehidupan yang menimpa adalah
datangnya dari Allah SWT, dan Allah SWT yang Maha Mengetahui, tahu akan segalanya,
tahu mengenai diri kita lebih dari diri kita sendiri. Tugas kita adalah
mengevaluasi diri, terus menerus, karena apa yang kadang kita anggap baik belum
tentu baik menurutNya, dan apa yang kita anggap buruk belum tentu juga buruk
menurutNya. Allah SWT berfirman :
“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
“Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
Ya..sahabat, kembalikan lagi semua kepada Allah SWT yang Maha Mengetahui, maka hati akan tentram dan damai, dan jangan pernah berhenti berdo’a.
-- Doa Penghilang Duka --
Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan, wa audzubika minal ajzi wal kasal, wa audzubika minal jubni wal bukhli, wa audzubika min ghalabatid dain wa qahrir rijal (HR. ABu Daud)
"Ya Allah, aku berlindung pada Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang..."
Semoga tulisan ini bermanfaat ya :)
# Diambil dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar